Pohon Gorgot, Pelindung Bagi Kaum Yahudi


Jika kita mendengar istilah Yahudi, maka sudah pasti pikiran kita langsung tertuju pada suatu kaum yang berada di Israel. Yahudi sebenarnya adalah suku bangsa yang juga dianggap sebagai kepercayaan atau agama dari suku bangsa tersebut. Oleh sebab itu, kita mengenal dua makna dari kata Yahudi, yakni sebagai suku bangsa dan sebagai agama.


Suku bangsa yang merupakan keturuanan Ibrani ini merupakan suku bangsa yang masih memiliki tradisi seperti masyarakat di zaman nabi Ibrahim, Ishak, dan Yakub. Oleh sebab itu, ada kesulitan tersendiri yang membuat Yahudi bisa terlepas sebagai suku bangsa atau agama karena keduanya merupakan tradisi yang menjadi satu kesatuan sejak zaman dahulu kala.


Dalam perkembangannya, Yahudi kemudian menjadi mayoritas masyarakat di Israel sehingga bukan hanya orang-orang keturunan suku Yahuda saja yang dianggap sebagai orang Yahudi. Hampir seluruh masyarakat Israel dianggap sebagai orang Yahudi asalkan tidak melenceng dari aturan dan tradisi Yahuda di daerah tersebut.

Hal itu disebabkan oleh satu kelompok keluarga yang berhijrah ke tanah Mesir karena kelaparan yang dideritanya. Sejak saat itulah orang yang berasal dari Israel disebut dengan julukan Yahudi atau Yahuda.

Beberapa Fakta Mengenai Yahudi
     Untuk menjadi orang Yahudi, diperlukan syarat-syarat tertentu sehingga mereka dinyatakan sah sebagai orang Yahudi. Lantas, kriteria seperti apa yang wajib dimiliki oleh orang yang ingin dianggap sebagai keturunan Yahudi? Berikut adalah kriteria orang yang berhak dianggap sebagai orang Yahudi.

  • Seseorang berhak disebut sebagai orang Yahudi asalkan terlahir dari ayah dan ibu yang juga keturunan Yahudi. Jenis kaum seperti ini disebut juga dengan orang Yahudi asli. 
  • Seseorang yang terlahir dari ayah yang keturunan Yahudi dan ibu yang keturunan bukan Yahudi dianggap sah sebagai Yahudi dengan julukan Yahudi kelas dua.
  • Seseorang yang memeluk agama Yahudi dan hidup dengan ketentuan hukum agama Yahudi berhak dianggap sebagai orang Yahudi.
Tiga syarat tersebut merupakan ketentuan yang telah ditetapkan selama beribu-ribu tahun sebagai tradisi sahnya seseorang dianggap sebagai orang Yahudi. Namun, seiring berjalannya waktu, muncullah julukan Yahudi reformasi dan Yahudi rekonstruksi yang tidak hanya memandang kaum Yahudi dari segi agama dan tradisi saja. Mereka berpendapat bahwa siapa pun yang memiliki darah Yahudi berhak disebut sebagai orang Yahudi.

Selain itu, terdapat juga tiga kelompok kaum Yahudi yang utama, yakni kaum Ashkenazim, Sefardim, dan Mizrahim. Kaum Ashkenazim adalah kaum Yahudi yang bermukim di kerajaan Askenaz dan kemudian berimigrasi ke berbagai tempat di seluruh penjuru dunia. Sementara itu, kaum Sefardim adalah kaum Yahudi yang berasal dari Portugal. Sedangkan kaum Mizrahim adalah kaum Yahudi yang bermukim di daerah Timur.

Keunggulan Umat Yahudi
     Jika dibandingkan dengan kaum lain yang ada di muka bumi, kaum Yahudi memiliki beberapa keunggulan sehingga mereka mampu bertahan dalam berbagai situasi peperangan yang terjadi di muka bumi ini. Keunggulan yang dimiliki oleh kaum Yahudi tersebut tidak lepas dari kebaikan yang mereka lakukan untuk bisa menjadi kaum yang unggul.

Berikut adalah keunggulan yang dimiliki oleh kaum Yahudi dan diakui di dunia.

  • Para wanita Yahudi selalu menjadikan ilmu pengetahuan sebagai makanan sehari-hari mereka. Oleh sebab itulah bangsa Yahudi dianggap sebagai bangsa yang mayoritas masyarakatnya memiliki kelebihan otak alias kepintaran dalam bidang ilmu pengetahuan dan wawasan.
  • Kaum Yahudi selalu menyantap makanan yang bergizi, seperti ikan salmon dan minyak ikan kod. Tidak heran jika otakl mereka lebih encer dibandingkan dengan suku bangsa marjinal lainnya.
  • Tradisi kaum Yahudi saat menyantap makanan adalah tidak pernah menyantap menu daging dan ikan secara berbarengan sehingga sistem pencernaan mereka lebih stabil dan aktivitas pun tidak terganggu.
  • Kebiasaan menyantap buah-buahan di pagi hari merupakan hal yang membuat kaum Yahudi selalu terlihat bugar, cantik atau tampan, dan sehat.
  • Kebiasaan mempelajari berbagai ilmu pun menjadikan kaum Yahudi mampu mempelajari beragam bahasa asing sehingga mereka tidak ketinggalan zaman dalam berkomunikasi.
Kepercayaan Yahudi Mengenai Pohon Gorgot
     Pohon gorgot atau dalam bahasa Latinnya Nitraria retusa, terkait erat dengan kehidupan spiritual kaum Yahudi di dunia. Pohon ini –dalam pandangan kaum Yahudi– merupakan pohon yang jadi satu-satunya pelindung mereka pada akhir zaman nanti dari kejaran kaum muslimin dalam sebuah perang global.

Tentang masalah ini, ada sebuah hadits yang menerangkan tentang pohon gorgot tersebut. Hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim tersebut menyatakan:

“Tidak akan terjadi kiamat hingga kaum muslimin memerangi kaum Yahudi, lalu membunuh mereka, sehingga seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon berkata: Hai Muslim! Hai hamba Allah! Ini Yahudi di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia! Kecuali pohon ghorqod, maka itu adalah dari pohon-pohonnya orang Yahudi."

Lalu, apa sebenarnya pohon Gorgot itu? Pohon Gorgot termasuk ke dalam keluarga Nitrariaceae atau keluarga tumbuh-tumbuhan semak. Pohon Gorgot termasuk tanaman asli yang tumbuh di padang pasir terutama di wilayah Afrika Utara, tumbuh subur di bukit pasir yang tandus
.
Pohon Gorgot bisa tumbuh hingga mencapai tinggi 2.5 meter, namun ada pula yang tumbuh sekitar satu meteran. Salah satu ciri dari pohon Gorgot adalah daunnya kecil putih kehijauan serta bunganya wangi.

Keyakinan kaum Yahudi terhadap perang akhir zaman –yang dalam pandangan barat dikenal dengan nama Perang Armageddon- dibuktikan dengan gerakan menanam pohon Gorgot yang diyakini dapat menjadi pelindung mereka dari kejaran kaum muslimin. Menurut informasi dari Jewish National Fund sampai sejauh ini telah ditanam sedikitnya 200 juta pohon Gorgot di tanah Palestina.

No comments:

Post a Comment